05 Maret 2009

Cahaya Bulan

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
Pada suatu ketika yg telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan” yg menjadi suram
Meresapi belaian angin yg menjadi dingin
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu?

Ketika kudekap, maka kau dekap lebih mesra
Kudengar dekap jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta

Cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
Yang takkan pernah aku tahu dimana jawaban itu?

Bagai letusan berapi bangunkanku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar