04 Maret 2009

Situs Atau Produk Dulu?

"Website itu tidak menjamin naiknya keuntungan perusahaan". Begitulah kira-kira pesan yang tertangkap dalam seminar E-Commerce pada bulan Agustus 1999 lalu yang dibawakan oleh Hermawan Kartajaya. "Website itu lebih pada "humas" yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan perusahaan".

Orang mulai membatasi aktivitas ke luar negeri yang mahal dan melelahkan demi bertemu rekan bisnisnya. Cukup dengan website segala urusan menjadi beres. Rekan kerja tahu produk kita secara gampang lewat internet, kita pun bisa saling kontak secara teratur lewat e-mail atau media online lainnya. Website itu baru bisa efektif menjabat sebagai humas perusahaan bilamana telah diperkenalkan dulu kepada orang lain. Apabila tidak ya jadi mubajir. Tidak akan ada orang yang tahu. Yang tahu mungkin webmaster dan orang-orang di sekitar perusahaan. Seperti membuat kue namun tidak disebar di warung-warung, akibatnya kue itu harus dimakan sendiri sebelum menjadi basi. Atau membikin katalog dalam bentuk brosur namun akhirnya hanya disimpan di lemari.

Internet itu sendiri dapat dibayangkan sebagai mega perpustakaan yang di dalamnya tersimpan puluhan juta buku-buku. Ada yang tebal dan dikarang orang terkenal dan banyak pula yang gurem. Ibaratnya, Anda sedang meletakkan buku tipis di antara jutaan buku itu. Tanpa katalog, buku tipis Anda tersebut akan sulit dicari orang. Saya justru heran mengapa orang jarang yang dengar situs YLKI, Gudang Garam, Perpustakaan Nasional, dan lembaga lain yang peranannya tinggi di masyarakat. Apakah mereka punya atau tidak, itu kurang jelas karena sulit mencari publikasi tersebut. Dalam bidang marketing sendiri iklan itu merupakan salah satu bentuk atau cara untuk mengimplementasikan komunikasi pemasaran. Ada banyak media yang bisa dimanfaatkan secara gratis untuk memperkenalkan situs.

Seperti search engine, iklan mini, banner exchange, atau milist. Dengan Search Engine Anda memanfaatkan keyword untuk mencari sebuah situs. Situs yang mengandung keyword tersebut akan ditampilkan di mesin pencari itu. Keyword itu sendiri tersimpan dalam script HTML. Anda tidak boleh menulis banyak keyword dalam situs Anda. Logikanya, apabila disisipi banyak keyword maka rasio ditemukannya situs Anda menjadi lebih besar. Tapi terkadang penyedia jasa search engine seperti Altavista akan menolak keyword yang terlampau banyak apalagi tak ada hubungannya dengan situs itu.

Misalnya saja, situs kerajinan diberi keyword "seksi". Akibatnya, situs itu tak bisa masuk database. Menulis keyword ada baiknya apabila urut. Anda bisa melakukan teknik brainstorming untuk mencari keyword yang pas. Sebagai contoh, situs Anda bergerak di bidang kerajinan. Lantas, Anda tulis apa saja yang ada di otak Anda yang berhubungan dengan kerajinan, seperti "art, antique, antik, batik, botique, ..." Apa saja yang terbayang di otak segera ditulis sebelum lupa. Anda bisa menggunakan MS Word untuk mengurutkan keyword yang masih acak.

Iklan mini lebih bebas sebab Anda bisa menawarkan produk dan jasa langsung pada situs mereka dan pengunjung pun bisa diarahkan ke situs Anda. Beberapa iklan mini seperti Iklan Baris tidak memperkenankan adanya iklan yang sama pada saat yang sama pula. Artinya, satu jenis penawaran harus diposting 1 kali dalam jangka waktu tertentu. Situs lain seperti iklan 25.Co.Id atau Iklan Mini.Com lebih luwes. Anda bisa langsung memasukkan iklan dalam 3 kategori yang sesuai.

Banner Exchange, atau sering juga LinkExchange, lain lagi. Prinsip promosi ini adalah ingin membuat semacam ring agar para anggota selalu terjamin publikasinya. Modelnya, pada situs Anda ditempeli Banner milik situs penyedia jasa layanan Banner Exchange dan sebagai imbalannya alamat situs Anda dimasukkan dalam database mereka. Apabila Banner tersebut diklik orang lain maka ada kemungkinan orang itu akan dibawa ke situs Anda. Sangat menarik namun terkadang kurang efektif. Bagi Anda yang sangat mengedepankan seni grafis pada situs, maka Banner yang ukurannya tergolong besar itu terkadang mengganggu penampilan. Banner yang kurang terpromosi akan semakin ruwet juga permasalahannya. Apabila situs Anda lebih populer daripada situs penyedia Banner Exchange itu maka yang terjadi justru sebaliknya. Situs Anda yang mempromosikan Banner itu dan bukannya sebaliknya!

Cara yang paling gampang namun harus hati-hati adalah lewat milist. Banyak sekali milist yang memang diarahkan untuk tujuan promosi seperti mitrabisnis@egroups.com, indoiklan@egroups.com, iklan-min@egroups.com, dan banyak lagi. Mengapa harus hati-hati? Terkadang orang lain tidak suka e-mail dalam format HTML dan mereka inginnya yang plain-text saja. Wajar, sebab dalam format HTML waktu download e-mail menjadi lebih lama sebab ukurannya berlipat dibanding plain-text. Akibatnya, Anda akan kesulitan berpromosi dengan gambar atau desain-desain yang aneh. Cukup permainan kata-kata saja.

Posting e-mail penawaran yang bertubi-tubi dalam jangka waktu yang amat singkat sangat potensial untuk mengundang cercaan orang lain, sebab dirasa tidak tahu diri dan membosankan. Memang bisa efektif dengan cara itu sebab orang akan selalu ingat. Namun, nama baik perusahaan justru terancam. Mengirim penawaran produk ke milist yang salah juga mengundang kritikan tajam. Misalnya, Anda tawarkan buku perjuangan ke milist citradewi@egroups.com akan sangat tidak pas. Mengenai content dari iklan itu tergantung Anda dan pintar-pintarnya marketing. Yang penting menarik dan dinamis.

Beberapa situs kerajinan, seperti Malioboro Crafts.Com yang saya tangani, justru menghindari pencantuman harga pada setiap produk pada situsnya. Alasannya, "Biar para customer tanya langsung, dan kalau beli banyak ada diskonnya". Selain itu, dengan menyembunyikan harga competitor tidak bisa mengintip peta kekuatan dengan membanding-bandingkan harga. Jadi, situs itu tidak menjamin perusahaan Anda langsung go-internasional. Terlebih dulu dipublikasikan sebelum meluncur ke pasaran dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar