04 Maret 2009

Situs Web "Cantik Namun Bisu!"

Pernahkah Anda pergi ke suatu showroom yang megah dan canggih namun tidak ada salesman atau pramuniaga penjualannya?
Keadaan itulah yang mencerminkan kondisi situs web sekarang ini. Indah, cantik, memukau secara desain grafis dan animasi namun tidak dapat menjual.
Secanggih apa pun isi interior suatu showroom, ya tetap showroom dan tetap tidak bernyawa, Secantik apa pun suatu situs web ya tetap situs web, ya tetap tidak bernyawa.

Karena itu agar suatu penjualan dapat terjadi, harus ada pramuniaganya, ya harus ada salesman-nya. Begitu juga, brosur yang cantik, ya tetap brosur. Tanpa seorang salesman dan pramuniaga penjualan, brosur saja tidak dapat menjual, apalagi Anda menjual produk-produk yang banyak dan mudah dijumpai di pasar offline, dan harga tidak menjadi masalah bagi para konsumen.

Itulah sebabnya banyak perusahaan mau menggaji mahal salesman atau pramuniaga penjualan yang komunikatif dan emosional serta yang berbicaranya menyebabkan para konsumen terhipnotis, jadi bukan CANTIKNYA, bukan? Tapi bicaranya, komunikasinya yang membangun kepercayaan dan emosional.

Karena itu Anda pun harus memiliki salesman atau pramuniaga di situs web Anda. Bagaimana? Yaitu dengan memasukkan e-salesman dalam bentuk "Sales Copy" untuk masing-masing produk atau jasa yang Anda jual.
Kecuali bisnis Anda dalam bidang desain web, maka yang paling menentukan dalam bidang penjualan online adalah kata-kata penjualan yang menghipnotis dalam bentuk "Sales Copy".

Landing Pages yang Emosional dan Efektif
Bayangkan Anda telah mempromosikan toko Anda sedemikian rupa dengan biaya promosi yang mahal dan pengunjung banyak namun tidak ada salesman atau pramuniaga penjualan yang kompeten, apakah akan menghasilkan penjualan?
Yang jelas Anda rugi, kalaupun berhasil menjual, untung yang diperoleh tidak sesuai dengan biaya promosi, bukan?
Halnya pun sama, Anda telah mempromosikan situs web, namun setelah para target konsumen datang ke situs web Anda, Situs web tersebut tidak bisa MENANGKAP pengunjung dan tidak memberikan halaman web yang "experiential" dan emosional.
Hal ini benar-benar memboroskan investasi promosi dan biaya membangun situs web yang cantik dan menyia-nyiakan calon pelanggan.

Sebab itu kegagalan melakukan dan mengembangkan halaman web yang "experiential" maka kegagalan dalam hal strategi bisnis online suatu perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar